Aku
dan kisahku beranjak pergi meninggalkan pelangi selagi kau masih tak disini.
Aku dan kisahku belum berani menoleh ke belakang lagi semenjak kau pergi.
Aku
hanya mengingat, dulu kita pernah bersama walau tak dalam nyata, hati kita
pernah terpaut walau kita tak pernah merasakan apa itu duduk berdua. Pedih
kekasih. Apalagi dulu aku tak mengenal puisi, aku tak mengerti artinya
menulisi. Kosong, hampa,rapuh, serasa tak berguna saja aku di dunia. Sungguh
tak ada yang mengerti hatiku. Rasa sakit melumatku, rasa sepi menikamku, aku
mati, selagi puisi tak menemani.
Namun
kau datang lagi, membawa puisi bersamamu, mencipta asa menjadi harap, walau tak
pasti, namun kau sungguh baik hati, meninggali aku secerca puisi yang sungguh
aku nikmati di sela sesak yang tak henti kau beri. Puisi ialah lentera, tetap
bercahaya walau hadir pagi yang lebih menerangi. Mempesona kala gelap yang
sendiri tiba menghantui. Namun kau lebih puisi, di balik awan hitam yang
menggantungkan diri, kau lebih puisi yang akan mengekalkan sunyi di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar