Senin, 21 Juli 2014

Di Ujung Pagi

Seakan ada yang dirahasiakan dini hari terhadapku. Kisah-kisah yang bercengkrama bersama lampu pijar di dini hariku yang berkata. Memang dini hariku ini adalah sesosok teman yang slalu ada, kala puisi akan menyuarakan rasa sedihnya,kala air mata akan keluar menikmati dingin angin. Namun ini bukan tentang dini hariku, ini tentang rahasia yang disembunyikannya. Ada yang bekata, ini tentang Kamu, kekasih. Ada yang berkata ini tentang Kita, bahkan ada yang berkata ini tentang segala sesuatu yang membuat luka hati kita. Aku belum sepenuhnya mengerti, mengapa ia menyembunyikannya dariku, aku hanya memilih terlelap ketika mata sudah merengek meminta mimpi.

Di Ujung Pagi aku terbangun, dan melihat segala sesuatu menjadi lebih layak untuk dijalani, melihat segala sesuatu menjadi lebih lapang untuk kakiku melangkah. Walau hati tetap terasa nyeri setelah pergulatan dini hari,namun Rindu jadi lebih semangat menjalani hari.

Sekarang aku tau, yang dirahasiakan dini hari, Ialah; pagi yang menjadi lebih berarti walau tak ada lagi sosok yang menemani. Karna kita tetap Layak menjalani Pagi, walau dengan hati yang terus dilukai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar